REMBANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba-tiba memanggil wakilnya, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) untuk naik ke mimbar inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional, di Alun-Alun Kabupaten Rembang, Selasa (22/10/2019). Ribuan santri pun dibuat terkejut oleh kejadian tak biasa itu.
Sebelum mempersilakan Gus Yasin, Ganjar menyampaikan peran santri dalam pembangunan negara ini telah dilakukan sejak zaman merebut kemerdekaan. Santri telah masuk di seluruh sendi kehidupan berbangsa bahkan mencapai pucuk tertinggi negara ini.
Baca Juga: Menag Tegaskan Santri Merupakan Duta Perdamaian
Ganjar lantas menyebut KH Hasyim Asy'ari, Gus Dur hingga KH Ma'ruf Amin yang kini duduk di kursi Wakil Presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.
"Dan pesantren adalah hal yang mustahil bagi saya dan Pak Jokowi tinggalkan. Wakil kami sama-sama besar dan tumbuh di pesantren soalnya. Sama-sama kiai. Meski pun wakil saya lebih muda," kata Ganjar.
Ganjar lantas bertanya kepada ribuan santri yang jadi peserta upacara, tentang sosok KH Ma'ruf Amin dan Gus Yasin. Setelah semua serempak menjawab bahwa dua tokoh tersebut merupakan bagian dari santri, Ganjar lantas memanggil Gus Yasin dan mempersilakannya memberi amanat.
"Mriki Gus (ke sini Gus). Wakilku ini juga santri, kiai masih muda. Tidak lengkap rasanya (kalau tidak memberi amanat). Jenengan kan santri," kata Ganjar.
Menerima instruksi Ganjar itu, Gus Yasin langsung memegang mikrofon, menyampaikan bahwa sudah semestinya pada santri meningkatkan kemampuan seiring perkembangan zaman. Gus Yasin juga mengatakan santri mesti berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia, perdamaian Indonesia khususnya.
"Santri harus paham bagaimana memulihkan perekonomian. Juga berperan untuk perdamaian dunia. Bukan hanya di Nusantara, tapi dunia. Mari kita tunjukkan santri Indonesia tetep gondelan pada kiai, pada habaib. Saya yakin ilmu santri yang saat ini dipegang benar-benar sanadnya sampai nabi Muhammad SAW. Mari kita tunjukkan santri Jawa Tengah, Indonesia bisa membawa kedamaian untuk dunia dan Indonesia khususnya," kata Gus Yasin.
Usai upacara, Ganjar mengatakan harmonisasi pemimpin memang harus ditunjukkan agar mendorong semangat masyarakat untuk guyub dan bekerja, terlebih di hadapan para santri.
"Kompak. Representasi Jawa Tengah representasi Indonesia. Perpaduan nasionalis religius," katanya.