Yett mengatakan tujuan dari perjalanan dua hari pada pekan ini adalah untuk mendorong tingkat imunisasi hingga di atas 90 persen, yang seharusnya membantu mengurangi wabah saat ini dan menghentikan epidemi di masa depan.
Bahkan di kediaman Perdana Menteri Tuilaepa Sailele Malielegaoi terlihat mengibarkan bendera merah di luarnya. Sang PM mengatakan bahwa keponakannya baru saja tiba dari Australia dan memerlukan suntikan campak.
"Orang-orang kami sekarang lebih sadar daripada sebelumnya bahwa membiarkan anak-anak Anda divaksinasi adalah satu-satunya cara," kata Malielegaoi.
Anak-anak adalah yang paling rentan terhadap campak, yang biasanya menyebabkan ruam dan demam tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Angka-angka terbaru menunjukkan bayi menjadi sebagian besar pengidap dari 4.217 kasus campak yang tercatat sejak wabah dimulai pada pertengahan Oktober.
Epidemi campak juga terjadi di negara tetangga Fiji dan Tonga, tetapi tingkat imunisasi di sana yang lebih tinggi berarti mereka lebih mudah diatasi, tanpa kematian.
(Rahman Asmardika)