Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Jokowi Kenakan Jas Hujan Pemberian Korban Banjir Sukajaya

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 07 Januari 2020 |17:35 WIB
Ketika Jokowi Kenakan Jas Hujan Pemberian Korban Banjir Sukajaya
Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Banjir (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Ada pemandangan menarik ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara mendadak meninjau lokasi banjir dan longsor di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/1/2020). Saat bersamaan hujan deras turun di desa tersebut. Presiden pun harus basah-basahan.

Melihat Kepala Negara kehujanan, tiba-tiba seorang warga memberikan jas hujan berwarna hijau kepada Jokowi, yang langsung dikenakannya. Sehingga Jokowi mengenakan jas hujan pemberian warga saat meninjau lokasi bencana yang sebelumnya masih terisolir itu.

Tak lama kemudian, hujan pun reda. Presiden pun melepas jas hujan yang kerap dijual seharga Rp10 ribu dan melanjutkan aktivitasnya mengunjungi warga yang menjadi korban banjir dan longsor tersebut.

Jokowi

Baca Juga: Jokowi Sebut Banjir Bandang di Lebak karena Perambahan Hutan

Sebelumnya, seperti diberitakan sebelumnya, seharusnya Jokowi langsung menuju Lebak Banten yang juga untuk meninjau korban bencana serupa. Namun, karena satu arah presiden memutuskan untuk singgah terlebih dahulu ke Desa Sukajaya yang daeahnya juga terkenda dampak banjir dan longsor cukup parah. Kegiatan tersebut mendadak atau spontan dilakukan kepala negara. 

Jokowi mengatakan beberapa penyebab bencana banjir bandang di Lebak adalah akibat perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal. Untuk itu, ia pun meminta Pemda untuk menghentikan kedua aktivitas tersebut.

"Enggak bisa lagi karena keuntungan satu, dua, tiga orang, kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," tegasnya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Kepala Negara menyebut ada 30 jembatan penting yang menghubungkan antardesa yang perlu segera diselesaikan.

"Tadi saya sudah perintah ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan itu semuanya sudah bisa diselesaikan," ungkapnya.

Selain itu, tercatat 19 sekolah mengalami kerusakan. Terkait hal tersebut, Presiden memerintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian PUPR untuk menyelesaikannya.

"Rumah yang rusak dilaporkan oleh Bu Bupati tadi ada 1.410. Nanti akan kita data di lapangan secara lengkap, apakah memungkinkan untuk direlokasi, karena memang kalau melihat banjirnya besar seperti ini harus direlokasi," jelasnya.

Proses relokasi juga rencananya akan dilakukan bagi warga terdampak longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Kepala Negara menyebut, pemerintah daerah dan pusat akan bekerja sama untuk merelokasi warga.

"Beberapa tadi sudah sampaikan untuk masyarakat yang terkena longsor untuk mau direlokasi, dipindahkan ke kurang lebih 2 kilometer dari situ. Ini nanti agar disiapkan dulu oleh Bupati Kabupaten Bogor. Jadi selesai, akan langsung diselesaikan Kementerian PU untuk perumahannya," paparnya. (edi)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement