TERUNGKAPNYA kasus Reynhard Sinaga, Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijuluki sebagai “predator seksual berantai paling produktif” telah mengejutkan Inggris dan dunia, termasuk negara asalnya Indonesia. Penangkapan itu tidak lepas dari andil dan kerja keras seorang polisi berprestasi dari Kepolisian Manchester Raya, Assistant Chief Constable (ACC) Mabs Hussain.
ACC Hussain yang memulai kariernya sebagai polisi di Bradford mengatakan bahwa kepolisian telah melalui penyelidikan yang “sangat teliti” dan “sangat, sangat sulit” untuk mengungkap kasus Reynhard.
BACA JUGA: Kisah Reynhard Sinaga, "Predator Seksual" Seratusan Pria
“Awalnya saya meminta kepada siapa pun yang mungkin melakukan kontak langsung dengan Reynhard Sinaga, kedua mencari tahu ke mereka yang dicurigai sering keluar malam dan bertemu seseorang seperti Reynhard Sinaga untuk menghubungi polisi,” kata ACC Hussain sebagaimana dilansir Telegraph & Argus.
Dari keterangan para korban, Hussain dan jajaran kepolisian Manchester Raya melakukan penyelidikan yang kemudian mengarah pada pendakwaan Reynhard Sinaga.
Mabs Hussain adalah seorang polisi kelahiran Girlington, Bradford yang memulai kariernya bersama dengan Kepolisian West Yorkshire, dan menghabiskan dua dekade di sana. Pangkatnya terus meningkat dari polisi berseragam menjadi detektif dan detektif kepala yang menyelidiki kejahatan serius di Bradford.
Reynhard Sinaga. (Foto: Facebook)
Pada 2016, setelah terus dipromosikan karena prestasinya, Hussain diangkat menjadi Komandan Polisi Distrik Wakefield, memimpin respons polisi terhadap sejumlah kejadian sebagai komandan. Pada 2018 dia menerima gelar Member of the Most Excellent Order of the British Empire (MBE) pada perayaan ulang tahun Ratu Inggris atas jasanya di bidang amal dan kepolisian.
Karena prestasinya, dia kemudian ditunjuk menjadi pimpinan di Kepolisian Manchester Raya pada September 2018. Dia kemudian ambil bagian dalam memimpin penyelidikan terkait kasus pemerkosa berantai paling aktif di Inggris, Reynhard Sinaga.