BENGKULU - Pelaku mutilasi berinisial YO (30) mengaku sudah lama mengenal Astrid Aprilia (15). Bahkan, pelaku sudah mengenal korban sejak masuk sekolah menengah pertama (SMP).
''Tersangka sudah lama kenal korban sejak SMP. Tersangka bekerja sebagai sopir angkot, dan korban sering naik mobil angkot tersangka,'' kata Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika ketika dikonfirmasi Okezone, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Pelajar Asal Bengkulu Diduga Dibunuh Lalu Dimutilasi
Jeki menerangkan, pelaku diduga sengaja memanfaatkan kedekatannya dengan korban. Sebelum pembunuhan hingga mutilasi, pelaku sempat menghubungi korban untuk datang ke rumahnya, pada 8 November 2019.
Saat itu, pelaku mengaku akan menitipkan kado kepada korban untuk diberikan kepada rekan korban. Tanpa curiga, korban menuruti dan datang ke rumah pelaku naik sepeda motor.
Setibanya di rumah pelaku, korban sempat meminta air hingga akhirnya disekap. Selanjutnya, pada 9 November 2019, pelaku membunuh korban dengan cara dicekik. Setelah itu, korban dimutilasi pelaku.
''Korban dibunuh dengan cara dicekik, di rumah tersangka,'' jelas Jeki.
Menurut Jeki, dugaan sementara pembunuhan disertai mutilasi kepada Astrid karena ingin menguasai harta benda. Sebab, saat penangkapan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa emas, handphone, hingga sepeda motor milik korban.
Dia juga menerangkan, pembunuhan disertai mutilasi ini dilakukan oleh pelaku tanpa melibatkan orang lain. Namun, kata Jeki, pihaknya akan mengembangkan kasus ini untuk mencari tahu apakah ada keterlibatan tersangka lain dalam kasus mutilasi ini.
Baca Juga: Dikenakan Pasal Berlapis, Pemutilasi Pelajar di Bengkulu Terancam 20 Tahun Bui
(Fiddy Anggriawan )