Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Belasan Turis China ke Raja Ampat, Pemda Koordinasi Lintas Sektoral Antisipasi Virus Korona

Chanry Andrew S , Jurnalis-Selasa, 28 Januari 2020 |17:57 WIB
Belasan Turis China ke Raja Ampat, Pemda Koordinasi Lintas Sektoral Antisipasi Virus Korona
Wisatawan Asal China (Foto: Okezone/Chanry)
A
A
A

WAISAI - Sebanyak 17 WNA asal China tiba di Pulau Bahari Raja Ampat. Saat tiba di Pelabuhan Waisai, mereka langsung didata pihak karantina. Mereka juga sudah dicek suhu tubuhnya dengan thermal scanner di Bandara Domino Eduard Sorong.

Ke-17 WNA asal China tersebut, 14 di antaranya berasal dari Beijing dan 3 orang lainnya dari Guangzhou. Rencananya mereka berwisata di Raja Ampat selama kurang lebih satu pekan untuk menikmati keindahan panorama alam Raja Ampat.

Untuk mencegah masuknya virus korona di Indonesia, khususnya di Raja Ampat, pemerintah setempat telah melakukan langkah antisipatif lintas sektoral. Kepala Dinas Kesehatan Raja Ampat, Rahman Putra mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektoral.

"Para wisatawan mancanegara yang ke Raja Ampat, sudah melalui thermal scanner di Bandara Domino Eduard Osok Sorong. Namun, kami tetap lakukan antisipatif. Selain itu, kami lakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Sorong. Karena dengan alat thermal scanner, alat pendeteksi virus korona yang dimilikinya. KKP Sorong dapat mendeteksi turis yang masuk Raja Ampat, khususnya turis mancanegara yang terindikasi virus korona," ujar Rahman Putra kepada wartawan di Waisai, Senin (27/1/2020).

Dinas

Baca juga: Tak Terpengaruh Isu Korona, Kunjungan Wisatawan asal China ke Bali Naik 14%

Menurutnya, ada kartu yang dicetak dari pihak KKP Sorong untuk para turis, tujuannya untuk kewaspadaan dini. "Dari situ kita bisa melihat daripada riwayat turis yang berkunjung di daerah wisata. Seandainya ditemukan terindikasi virus korona tentunya kita harus bekerjasama dengan RSUD Raja Ampat untuk menyiapkan ruangan isolasi," ujar Kadis Kesehatan.

Lanjutnya, kartu Kewaspadaan Kesehatan penting sabagai langkah antisipatif lanjutan. Karena kita tahu, masa inkubasi dari virus korona ini empat belas hari.

"Artinya bisa saja para wisatawan ini lolos dari thermal scanner karena belum menunjukan gejala-gejala awal. Dengan adanya Kartu Kewaspadaan Kesehatan, kita bisa terus memantau keberadan mereka selama di Raja Ampat," ucap Rahman.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement