NIAS SELATAN - Yunima Amazihono alias Ina Zevi (28), warga Dusun II, Desa Hiliabolata, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara, tewas merenggang nyawa, setelah pinggangnya ditikam suaminya Aliziduhu Nakhe alias Ama Zevi (35).
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Nisel AKBP I Gede Nakti Widhiarta SIK menerangkan, Ama Zevi membunuh istrinya di depan kedua mertuanya sendiri pada Senin 3 Februari, malam.
"Awalnya Senin sore pelaku mengajak istrinya untuk pergi melayat paman pelaku di Desa Hiliabolata, Kecamatan Lahusa. Istrinya menolak dan berkata 'untuk apa pergi ke sana, tetap juganya tidak bisa hidup kembali'," jelas Kapolres.
"Alhasil, terjadi pertikaian atau adu mulut antara sang suami dan istri tersebut," terang kapolres, Selasa (4/2/2020).
Baca Juga: 3 Kasus Pembunuhan Suami yang Didalangi Istri
Widhiarta menjelaskan, dikarenakan pertikaian tersebut, sang istri pergi ke rumah orangtuanya. Tidak lama kemudian, suaminya mendatangi sang istri dan bertemu dengan istrinya di depan rumah mertuanya.
Lalu, mereka berdebat kembali. Pelaku langsung memukul sang istri dan mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya. Melihat kejadian itu, mertua laki-laki langsung memegang tangan pelaku dan dibantu oleh mertua perempuan untuk menahan perbuatan pelaku.
"Karena kedua mertua pelaku tidak sanggup menahannya, sehingga pisau pelaku mengenai bagian belakang kepala mertua perempuan pelaku. Setelah itu pelaku langsung menusuk sang istri di bagian pinggang," jelasnya.
"Lalu masyarakat langsung berkumpul dan menahan serta memukuli pelaku tersebut. Lalu kepala desa mengamankan pelaku tersebut di rumahnya," imbuhnya.
Mendapat laporan masyarakat, personel Polsek Lahusa bergegas ke tempat kejadian perkara (TKP). Namus istri pelaku dan mertua perempuan pelaku Nitilisa Harefa (60), telah dibawa ke Puskesmas Lahusa.
"Personel Polsek Lahusa mengamankan pelaku dan membawa pelaku ke Puskesmas Lahusa untuk berobat, lalu mengamankan pelaku sementara di Polsek Lahusa. Istri pelaku menghembuskan napas di Puskesmas dan mertua perempuan pelaku dalam perawatan," pungkas Widhiarta. (kha)
(Amril Amarullah (Okezone))