JUMLAH kematian akibat virus korona telah melampaui epidemi SARS pada 2003. Data terbaru menyebut setidaknya 803 orang meninggal akibat wabah ini. Mayoritas korban meinggal berada di China daratan dan Hong Kong.
Dilansir dari BBC Indonesia, pada 2003 sebanyak 774 orang menjadi korban SARS (severe acute respiratory syndrome) di beberapa negara. Kini, sebanyak 34.800 terjangkit virus corona baru di seluruh dunia, dengan kejadian terbanyak terjadi di China.
Bulan lalu, WHO menyatakan wabah virus korona sebagai darurat kesehatan global, karena wabah terus menyebar ke sejumlah negara di luar China.
Apa yang terbaru tentang virus korona?
Virus baru yang dinamai 2019-nCov, pertama kali dilaporkan di ibu kota Hubei, Wuhan, hingga kini kota tersebut masih diisolasi beberapa minggu.
Sementara itu, Hong Kong sudah menerapkan masa karantina dua minggu wajib bagi siapa pun yang datang dari daratan Cina.
Pengunjung diminta untuk mengisolasi diri di kamar hotel atau pusat karantina yang dikelola pemerintah, sementara penduduk diharuskan untuk tinggal di rumah mereka.
Jika ada yang melanggar aturan baru akan dihukum dengan denda dan hukuman penjara. Hingga kini tercatat ada 26 kasus virus corona di Hong Kong.
Pada hari Kamis 6 Februari, seorang warga negara AS berusia 60 tahun - korban non-Cina pertama yang dikonfirmasi atas penyakit tersebut - meninggal di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.
Pada hari Sabtu 8 Februari, Prancis mengkonfirmasi lima kasus baru di wilayah Haute-Savoie, termasuk seorang bocah laki-laki berusia sembilan tahun, yang menjadikan jumlah yang terinfeksi di negara itu menjadi 11 orang.