MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kepada menteri luar negerinya untuk memberikan pemberitahuan resmi kepada Amerika Serikat (AS) tentang penghentian Perjanjian Kunjungan Pasukan (VFA) antara militer kedua negara. Hal itu disampaikan juru bicara kepresidenan pada Selasa, 11 Februari 2020.
Duterte, yang secara terbuka tidak menyetujui aliansi militer kedua negara, membuat keputusan setelah seorang sekutu dekatnya mengatakan visanya untuk masuk ke AS telah ditolak. Alasan penolakan itu diduga berkaitan dengan perang melawan narkoba yang dijalankan Duterte sejak awal masa jabatannya.
BACA JUGA: Duterte Ancam Putus Perjanjian Militer dengan AS Gara-Gara Masalah Visa
“Sudah saatnya kita mengandalkan diri kita sendiri, kita akan memperkuat pertahanan kita sendiri dan tidak bergantung pada negara lain,” kata Juru Bicara Duterte, Salvador Panelo dalam keterangan pers rutin yang dilansir Reuters, Selasa (11/2/2020).
BACA JUGA: Filipina Larang Senator AS Berkunjung, Ancam Perketat Visa untuk Warga Amerika
Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA), yang ditandatangani pada 1998, memberikan status hukum kepada ribuan pasukan AS di Filipina yang dirotasi untuk latihan militer dan bantuan kemanusiaan.
Kedua negara juga memiliki Perjanjian Pertahanan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Disempurnakan (EDCA), yang tetap berlaku.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)