Masih pada tahun yang sama, salah satu keturunan dari R Ng Djojosoedharso membangun gapura pintu masuk, tepatnya di jalan yang mulai menanjak menuju bukit tersebut.
Pemerintah Desa Wonoharjo beserta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) asal Nguntoronadi juga membuatkan rumah untuk juru kunci makam.
Hal itu sebagai fasilitas agar juru kunci makam bisa menjaga kebersihan dengan baik. Semua upaya tersebut dilakukan untuk merawat dan melestarikan sejarah di Kabupaten Wonogiri.
Juru kunci makam, Mardi, membenarkan saat ini pusara bupati pertama Wonogiri mulai didatangi orang-orang dari berbagai daerah untuk berziarah. Dia pun mendukung rencana menjadikan makam tersebut sebagai objek wisata sejarah.
"Sejak jalan ke sini diperbaiki dan kondisi sekitar makam mulai dibersihkan, banyak peziarah yang berdatangan," ungkapnya kepada Solopos, Jumat 14 Februari 2020, di makam tersebut.
(Hantoro)