Menurut Tenny, pemerintah daerah tidak memberikan penanganan khusus kepada mahasiswi yang belajar di China tersebut karena kondisi kesehatannya baik.
Untuk meyakinkan masyarakat, petugas dari DKK Solo memantau kesehatannya setiap pagi hingga Sabtu mendatang. “Petugas Dinas Kesehatan datang setiap pagi untuk melaporkan suhu tubuh, ada gejala atau tidak, kalau sudah memantau besok datang tanya lagi hingga 22 Februari,” ungkap dia.
Baca Juga: Gelar Sidak, Pemprov DKI Ancam Pidanakan Oknum Penimbun Masker
Namun, Tenny tidak mau memberi tahu identitas serta alamat perempuan tersebut. Sebelumnya diinformasikan, dari total 238 warga Indonesia yang dikarantina di Natuna, 10 orang di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan akses perjalanan menuju rumah masing-masing.
(Arief Setyadi )