SEDIKITNYA 13.000 orang berkumpul di perbatasan darat antara Turki dengan Yunani setelah Ankara secara resmi mengumumkan dibukanya perbatasan barat bagi para migran yang berharap mencapai ke Uni Eropa.
Turki memutuskan membuka perbatasannya dengan Yunani di saat eskalasi militer di wilayah barat laut Suriah di mana konflik langsung antara pasukan Turki dan Suriah memuncak, demikian diwartakan VOA, Senin (2/3/2020).
Di Suriah, Damaskus mengatakan telah menutup wilayah udara bagi pesawat atau pesawat nirawak (drone) apapun yang menyeberangi wilayah barat laut negara itu. Pesawat apapun yang menembus wilayah udara Suriah akan diperlakukan sebagai musuh dan ditembak jatuh, demikian kutipan dari pernyataan pemerintah.
Pengumuman itu disampaikan dua hari setelah serangan drone Turki di Propinsi Idlib, yang menurut sejumlah aktivis Suriah telah menyebabkan kerugian besar bagi pasukan pemerintah Suriah. Konfrontasi ini telah menambah ketegangan antara Turki dan Rusia, yang mendukung pihak-pihak yang bersaing dalam perang saudara Suriah.
‘’Setiap pesawat jet yang melanggar wilayah udara kami akan diperlakukan sebagai musuh yang harus ditembak jatuh dan dicegah untuk mencapai tujuannya,’’ demikian pernyataan militer Suriah. Belum jelas apakah pernyataan itu merujuk pada pesawat-pesawat jet Rusia selain pesawat-pesawat Suriah.
(Rahman Asmardika)