SOLO - Warga yang berdomisili di kawasan lereng Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Boyolali sempat mendengar suara gemuruh saat terjadi erupsi, pada Selasa (3/3/2020) pagi.
Meski demikian, kawasan itu saat ini masih bebas dari hujan abu atau pasir pascaerupsi yang berlangsung sekira pukul 05.22 WIB dengan amplitudo 75 mm berdurasi 450 detik itu.
"Suara gemuruh berlangsung sepanjang erupsi terjadi, saat itu banyak masyarakat yang ada di luar rumah," kata Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Neigen Achtah Nur Edy Saputra dikutip dari Sindonews, Selasa (3/3/2020).
Warga lanjut Nur, melihat langsung ke arah puncak Merapi yang saat itu terlihat cerah. Masyarakat pun tetap waspada namun tidak panik. Pascaerupsi, mereka kembali beraktivitas normal.
Sejauh ini, kawasan Tlogolele masih aman dan belum terjadi hujan abu atau pasir. Termasuk juga Dusun Stabelan yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari puncak Merapi, tidak terjadi hujan abu atau pasir. Kendati begitu, pihaknya tetap membagikan masker sebagai antisipasi.
Sementara itu, Kepala Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Tumar mengungkapkan, saat erupsi terjadi, warga di desa yang jaraknya sekitar 4-5 kilometer tersebut terdengar suara gemuruh dan dentuman.
"Namun sejauh ini,tidak ada hujan abu atau pasir. Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," kata Tumar.
(put)