TEHERAN – Puluhan anggota parlemen Iran positif virus korona atau Covid-19 dari 2 ribu kasus virus yang terkonfirmasi di negara tersebut.
Melansir Daily Mail, Rabu (4/3/2020) menurut TV pemerintah IRAN, anggota parlemen Abdolreza Mesri mengatakan 23 dari 290 anggota parlemen yang terinfeksi Covid-19.
Baca juga:Â Covid-19 Menyebar ke 80 Negara, Terbaru: Ukraina, Argentina hingga Chile
Baca juga:Â Australia Bisa Tahan Paksa Pasien Covid-19
Salah satu kasus kematian adalah Mohammad Mirmohammadi, seorang penasehat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang meninggal pada Senin 2 Maret. Virus korona juga membunuh mantan duta besar Iran untuk Vatikan, serta anggota parlemen yang baru terpilih.
"Orang-orang ini memiliki hubungan dekat dengan orang-orang, dan mereka membawa virus yang berbeda dari berbagai negara. Jadi kami merekomendasikan anggota parlemen untuk tidak berhubungan dengan publik untuk saat ini," kata Abdolreza Mesri kepada Program Young Journalists Club milik pemerintah Iran.
All sectors of the country must fully cooperate with the Ministry of Health, which is at the forefront of the fight against #CoronaVirusIran. The Armed Forces and the sectors related to the Office of the Leader have also been ordered to do the same.— Khamenei.ir (@khamenei_ir) March 3, 2020
Secara keseluruhan, virus itu telah membunuh 77 orang di Iran dan ada 2.336 kasus yang dikonfirmasi.
Para pejabat pemerintah Iran yang terinfeksi adalah Masoumeh Ebtekar, wakil presiden untuk urusan wanita dan keluarga di Iran.
Kemudian Iraj Harirchi, wakil Menteri Kesehatan Iran dan kepala satuan tugas Covid-19. Pekan lalu, Harirchi terekam batuk dan berulang kali mengelap keningnya yang berkeringat.
Wabah Covid-19 juga telah masuk ke kota suci Qom, namun para pemimpin agama enggan untuk menutup tempat-tempat suci Islam atau mengkarantina daerah tersebut.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News
(fzy)