SINGAPURA – Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada Kamis 12 Maret memperkirakan bahwa pandemi Covid-19 bisa berlangsung beberapa waktu ke depan hingga satu tahun. Hal itu disampaikannya dalam pidato nasional kedua mengenai virus korona yang disiarkan di saluran resmi media sosial Pemerintah Singapura.
Ia menekankan jika warga Singapura tetap menjaga dan mengambil tindakan pencegahan, PM Lee yakin Singapura bisa menjaga perekonomiannya dan warga dapat melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka.
PM Lee mengatakan bahwa tingkat respons atas Covid-19 tidak akan ditingkatkan menjadi merah atau level tertinggi. Saat ini status kasus virus korona berwarna oranye.
"Kami tidak mengisolasi kota kami seperti yang dilakukan China, Korea Selatan atau Italia," katanya.
"Apa yang kami lakukan sekarang adalah merencanakan beberapa langkah yang lebih ketat, mencobanya, dan mempersiapkan warga Singapura agar siap saat pemerintah benar-benar mengimplementasikannya."
Pernyataannya PM Lee juga disampaikannya dalam bahasa China dan Melayu.
PM Lee mengatakan dia ingin berbagi apa yang bisa diharapkan oleh negara dalam hal aspek medis, ekonomi dan psikologis dari pandemi.
Di bidang medis, ia mencatat bahwa kasus-kasus baru Covid-19 terus terjadi di Singapura. Sebagian besar kasus telah melakukan perjalanan ke luar negeri atau kasus impor.
"Setiap kali kita bisa mengisolasi mereka, lakukan pelacakan kontak, dan karantina kontak dekat. Jadi, jumlah kita belum meledak. Tapi kita juga tidak bisa membasmi virus, meskipun kita sudah berusaha keras," tuturnya.
Pada saat yang sama, kasus-kasus baru bermunculan di Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
Ini berarti bahwa banyak negara akan menyaksikan wabah besar, dengan penularan komunitas yang berkelanjutan, kata PM Lee, seraya menambahkan bahwa WHO telah mengaitkan penyebaran cepat virus tersebut ke "tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan" oleh banyak negara.
"Kami telah memberlakukan beberapa pembatasan perjalanan, misalnya, untuk China, Iran, Korea Selatan, Italia. Kami harus akan memperketat lagi untuk sementara, meskipun kami tidak dapat sepenuhnya menutup diri dari dunia," katanya.
Ada juga hal-hal dasar yang harus dilakukan oleh semua warga Singapura. Ini termasuk mempraktikkan kebersihan pribadi, mengadopsi norma-norma sosial dan menunda pertemuan besar, dan menjaga jarak satu sama lain.