JAKARTA - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama (Kemenag) membentuk Tim Santritizer menjalankan dan mengembangkan Program Pencegahan Covid-19 di lingkungan Pesantren. Pembentukan tersebut sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Pelaksana Tugas Direktur PD Pontren, Imam Safei mengatakan Tim Santritizer merupakan tim yang terdiri dari Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI, yang memiliki latar belakang pendidikan Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Perawat dan Apoteker.
"Ini bertujuan untuk terwujudnya pesantren sehat dan pola perilaku sehat masyarakat pesantren serta mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren," katanya kepada wartawan. Selasa (7/4/2020).
Sementara itu, Kasubag TU Direktorat PD Pontren, Abdul Rouf, mengatakan bahwa tahap awal program SANTRITIZER, program ini difokuskan untuk 50 pesantren yang berada di zona merah Covid-19 wilayah Jabodetabek.
"April ini, nanti difokuskan di 50 pesantren yang ada di zona merah Covid di wilayah Jabodetabek," ucapnya.
Dilanjutkan Rouf, secara teknis tim Santritizer akan memberikan pelatihan atau penyuluhan pencegahan covid-19 meliputi perilaku hidup sehat, cara pembuatan Hand Sanitizer, Disenfektan, Pemakaian Masker dan Penggunaan Thermal Scanner.
Baca Juga : Suka Duka Gugus Tugas Covid-19: Kerja Bertaruh Nyawa tapi Masih Dimarahi Warga
“Selain memberikan penyuluhan, tim juga akan melakukan penyerahan bantuan untuk setiap pondok pesantren berupa Hand Sanitizer beserta refill, Disinfektan, Thermal Scanner, Masker dan Poster, serta penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren,” bebernya.
Pondok pesantren sasaran Program Santritizer, lanjut Rouf, akan dibentuk gugus tugas yang di koordinatori oleh pengurus pesantren dan menjadi pesantren binaan alumni PBSB untuk memantau keadaan penyebaran Covid-19 di tiap pesantren.
(Angkasa Yudhistira)