PARA Ilmuwan telah menemukan enam jenis virus corona baru pada kelelawar di Myanmar sebagai bagian dari upaya untuk mengidentifikasi bahaya baru, sementara pandemi COVID-19 mencengkeram planet ini.
Menurut makalah yang diterbitkan Jurnal Plos pada Kamis (9/4/2020), para peneliti dengan Program Kesehatan Global Smithsonian mengidentifikasi virus tipe baru itu melalui pengumpulan sampel yang melelahkan pada 11 spesies kelelawar di Myanmar.
Dilaporkan Sputnik, para ilmuwan telah mengumpulkan lebih dari 750 sampel air liur dan guano (kotoran kelelawar) antara tahun 2016 dan Agustus 2018 di tempat-tempat di mana manusia lebih mungkin bersentuhan dengan kelelawar melalui panen guano, praktik keagamaan, dan ekowisata.
Tampak bahwa tiga spesies kelelawar membawa tiga virus alphacorona yang sebelumnya tidak diketahui dan tiga virus betacorona baru.
Tiga virus sebelumnya bernama PREDICT-CoV-47, 82, dan 90, sedangkan tiga virus terakhir disebut sebagai PREDICT-CoV-92, 93, dan 96. Bagian "PREDICT" dari nama yang terkait dengan eponim itu adalah Program Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berupaya mengidentifikasi penyakit menular baru yang dapat menyebar dari satwa liar ke manusia.