AMSTERDAM - Petikan video kamera CCTV dari sebuah taman di Belanda menunjukkan seorang laki-laki bertopi hitam menuangkan isi wadah berwarna putih di bagian bawah menara radio seluler. Api memercik dan menimbulkan kebakaran, sementara laki-laki itu berlari kembali ke mobilnya dan melarikan diri.
Ini adalah adegan yang terjadi puluhan kali dalam beberapa minggu terakhir di Eropa. Mereka yang percaya pada teori konspirasi menghubungkan keberadaan jaringan seluler 5G yang baru dengan pandemi virus corona, dan memicu pembakaran menara-menara seluler.
Teori konspirasi bahwa komunikasi nirkabel menimbulkan ancaman, sudah lama ada. Tetapi perebakan global virus corona secara bersamaan dengan sejumlah negara meluncurkan teknologi nirkabel generasi kelima, telah semakin memperkuat sebagian narasi palsu itu.
Someone set fire to a 5G tower in Belgium last night.
— Freddie La Roche (@Freddie_LR) April 19, 2020
Whoever knows this person, please slap him a few times and give him a good kick in the shins for me. #5GTOWERS pic.twitter.com/niwTVSy1ZD
Pejabat-pejabat di Eropa dan Amerika mengawasi situasi itu dengan seksama. Mereka prihatin serangan-serangan itu akan merusak jaringan telekomunikasi vital pada saat yang paling dibutuhkan untuk menghadapi pandemi ini.
“Saya sangat marah dan benar-benar jijik melihat tindakan yang dilakukan terhadap infrastruktur yang sangat kita butuhkan dalam menanggapi darurat kesehatan ini,” ujar Stephen Powis, Direktur Medis Layanan Kesehatan Nasional di Inggris, awal April ini, sebagaimana dikutip Associated Press.