Tren ini mendapat perhatian ekstra di Inggris ketika sebuah menara yang berfungsi menyalurkan data dan pesan suara ke sebuah rumah sakit lapangan di Birmingham, yang digunakan untuk merawat pasien virus corona, menjadi target.
“Menyayat hati ketika mengetahui tidak ada keluarga yang dapat mendampingi mereka yang sakit kritis,” ujar Nick Jeffrey, CEO operator nirkabel Vodafone UK di Linkedln.
“Yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika sedikit pelipur lara lewat panggilan telpon atau video pun kini tidak lagi dapat dilakukan akibat tindakan egois sejumlah orang yang percaya teori konspirasi," lanjutnya.
Narasi tidak benar tentang 5G dan virus corona telah dibagikan ratusan ribu kali di media sosial. Narasi itu bervariasi, dari klaim bahwa virus corona merupakan upaya menutup-nutupi pengembangan teknologi 5G, hingga yang mengatakan bahwa instalasi 5G yang baru telah menciptakan virus corona.
“Kekhawatiran bahwa 5G merupakan sesuatu yang mendorong pandemi Covid-19 adalah salah!” ujar Dr. Jonathan Samet, Dekan Colorado School of Public Health yang mengepalai sebuah komite di Badan Kesehatan Dunia WHO yang mengkaji radiasi telpon seluler dan kanker. “Saya tidak menemukan ada kaitan antara keduanya.”
(Rachmat Fahzry)