Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penjelasan Istana soal Perbedaan Mudik & Pulang Kampung Ala Jokowi

Fahreza Rizky , Jurnalis-Jum'at, 24 April 2020 |14:14 WIB
 Penjelasan Istana soal Perbedaan Mudik & Pulang Kampung Ala Jokowi
Presiden Joko Widodo (foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menjelaskan pernyataan Presiden Joko Widodo, ihwal perbedaan mudik dan pulang kampung yang viral di media sosial.

Pernyataan Jokowi soal perbedaan mudik dan pulang kampung tersingkap dalam acara Mata Najwa di Trans7 pada Rabu 22 April 2020 malam.

Host Mata Najwa, Najwa Shihab mulanya menyatakan sudah hampir satu juta orang 'curi start' mudik sebelum kebijakan larangan mudik diputuskan. Data tersebut didapat Najwa dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Lalu Jokowi menjawab warga yang sudah pergi itu bukan mudik, melainkan pulang kampung. Najwa heran dengan pernyataan Jokowi. Ia lantas bertanya balik kepada Kepala Negara ihwal perbedaan mudik dan pulang kampung.

 Presiden Jokowi

Jokowi menjelaskan, mudik adalah pergerakan orang ke kampung halaman dalam rangka merayakan Idul Fitri. Biasanya kepergiannya dilakukan sebelum hari H lebaran.

Sedangkan pulang kampung dalam pengertian Jokowi adalah mereka yang kehilangan pekerjaan di tempat rantau atau ibu kota lalu kembali ke daerah asalnya. Mereka umumnya terdampak pandemi corona atau Covid-19.

Kutipan pernyataan Jokowi tentang perbedaan mudik dan pulang kampung viral di media sosial. Sebagian netizen menganggap mudik dan pulang kampung adalah hal yang sama. Esensinya adalah terjadinya pergerakan orang ke daerah di masa pandemi corona.

Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian menjelaskan mudik dan pulang kampung adalah hal yang berbeda. Menurut dia mudik itu berkaitan dengan momentum Idul Fitri.

Sedangkan pulang kampung umumnya terjadi karena adanya suatu insiden, semisal kehilangan pekerjaan di tanah rantau, orang tua di kampung sakit, dan lain sebagainya. Atas dasar itulah, Donny memandang tidak ada yang salah dengan pernyataan Presiden Jokowi.

"Kalau pulang kampung sepanjang tahun orang bisa pulang kampung.Tapi kalau mudik konteksnya pas lagi Idul Fitri atau lebaran. (Faktor pembedanya) momentumnya saja," ujarnya saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Jumat (24/4/2020).

Donny tidak masalah jika netizen membincangkan pernyataan Jokowi terkait hal ini. Namun ia meminta statement Kepala Negara ditaruh pada tempatnya.

"Tak masalah, semua orang bebas berkomentar tentang apa saja termasuk ucapan Presiden, tidak ada masalah, tapi kita harus menduduki statement presiden pada tempatnya, itu saja," jelas Donny.

Ia mengatakan, terpenting saat ini adalah pemerintah telah memberlakukan larangan mudik bagi semua golongan masyarakat. Dengan demikian, warga yang masuk kategori pulang kampung ataupun mudik sudah tidak bisa lagi bergerak ke daerah asalnya.

Kebijakan ini diambil untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19. "Yang paling penting adalah sekarang Presiden sudah menetapkan larangan mudik. Jadi mau alasannya lebaran, lain-lain, tidak dipermasalahkan lagi, jadi semuanya sekarang tidak boleh ada yang lakukan perjalaan dari ibu kota atau kota besar ke daerah asalnya masing-masing," tutup Donny.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement