Kemudian tunjangan aparatur sipil negera (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota Balikpapan dari Rp200 miliar dipangkas sebesar 25 persen.
“Nah dipergeseran ini dipotong 25 persen jadi dapat Rp 58 miliar, itu e-tukin (tunjangan kinerja) dan upah pungut. Jadi ASN “mengorbankan” haknya 25 persen. Tapi tetap dapat, artinya berkurang. Kalau mau diambil semua sih bisa, cuma kita buat penyakit baru lagi nanti. Kalau tidak salah itu setahun sekitar Rp 200 miliar,”katanya.
Lanjutnya berdasarkan data yang diperolehnya pemangkasan juga dilakukan di pos dana hibah yang nilainya mencapai Rp 30 miliar. Dia menambahkan jika pandemi covid-19 berkepanjangan hingga akhir tahun, maka ada beberapa pos anggaran yang kembali bakal dipangkas lagi. Termasuk anggaran OPD maupun tunjangan ASN yang kemungkinan juga akan kembali dipangkas.
“Kita gak tahu covid panjang lagi atau gak, karena bisa dipangkas lagi. Tunjangan ASN, bisa diambil lagi, di ODP yang tersisa 50 persen bisa dipangkas lagi. Kita lihat dalam 4 bulan, kalau masih lagi kita potong lagi,” tutupnya.
(Angkasa Yudhistira)