BANTUL – Data calon penerima bantuan sosial tunai dari pemerintah di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak valid. Beberapa calon penerima bansos yang bersumber dari dana desa ternyata sudah meninggal dunia.
"Itu data kapan? Setelah dicek di lapangan, beberapa warga sudah meninggal," kata Ketua DPC Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (APDESI) Kabupaten Bantul Ani Widayati, Kamis (30/4/2020).
Ia mengatakan data terpadu kesejahteran sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial yang dibagikan sepertinya masih menggunakan data lama. Data itu, kata dia, belum diperbarui sesuai kondisi di lapangan.
Dirinya menilai hal ini menyulitkan kepala desa dan perangkatnya dalam menentukan calon penerima bansos. Padahal, dana tersebut harus segera dibagikan di masa pandemi virus corona ini.
Ani yang merupakan Kepala Desa Sumbermulyo mengatakan di wilayahnya ada 600 calon penerima sesuai DTKS yang dibagikan. Namun setelah dilakukan pengecekan hanya sekira 5 persen yang dinyatakan layak. Sedangkan 95 persen lainnya terpaksa dicoret karena tidak sesuai kriteria calon penerima.
"Dalam verifikasi kita libatkan dukuh sampai di RT. Banyak yang harus dicoret," terangnya.
