SURABAYA - Operasi gabungan yang dilakukan di Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (2/5/2020) malam sampai Minggu (3/5/2020) dini hari menjaring 82 orang yang masih nekat berkerumun. Dari hasil rapid test terhadap 82 orang tersebut, 6 diantaranya reaktif atau positif.
Kemudian 6 orang yang reaktif langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk mendapatkan perawatan. Sementara sisanya menjalani isolasi mandiri pada gedung BPSDM Pemprov Jatim di Balongsari, Surabaya.
"Dari 82, ada enam yang reaktif di polrestabes, dan yang enam reaktif langsung dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara tadi malam, sisanya yang masuk kategori orang dalam resiko karena kebetulan habis berkerumun bersama mereka yang reaktif kemarin, maka kita akan karantina selama 14 hari," terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Minggu (3/5/2020).
Menurut Khofifah, pihaknya terus mengikuti perkembangan patroli gabungan yang tidak hanya dilakukan di Surabaya melainkan di Sidoarjo serta Gresik. Hingga saat ini Kota Surabaya yang terkonfirmasi positif covid-19 jumlahnya sangat tinggi yakni 495 orang.
PSBB yang dilakukan di Jatim akan terus berjalan efektif memutus penyebaran Covid-19 jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Dirinya mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.
"Kami memberikan apresiasi kepada jajaran dari Kapolda, Kapolrestabes beserta jajaran, TNI, Satpol PP kabupaten/kota setempat sama-sama melakukan proses teguran ini. Saya ingin menjadikan teguran dan tindakan ini sebagai pembelajaran kita bersama dengan data yang ada, jangan menganggap enteng dan jangan menganggap remeh bahwa penyebaran Covid-19 ini cepat dan masif sekali," papar Khofifah.
Ketika masyarakat bisa menjaga kepatuhan dan kedisiplinan dengan tinggi maka penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi lebih efektif. Pihkanya berupaya agar PSBB di Jatim bisa berlangsung efektif, sehingga tidak perlu dilakukan perpanjangan PSBB seperti daerah atau provinsi lain yang telah terlebih dahulu mengajukan perpanjangan.