BEKASI - Meski Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi telah memutuskan melonggarkan transportasi di tengah pandemi virus corona, namun sejumlah armada bus di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat masih kosong melompong.
Bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Induk Kota Bekasi masih dikandangkan oleh pemiliknya. "Kita standby saja, tapi belum ada langkah apa-apa," kata pengurus PO Primajasa Wawan ketika ditemui Okezone, Kamis 7 Mei 2020 kemarin.
Wawan mengaku, pihaknya masih menunggu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Terlebih, hampir satu bulan ini pihaknya kesulitan masalah ekonomi. "Lama juga kan dari tanggal 24 April 2020, enggak ada operasi lagi bus-busnya," kata dia.
Baca juga: Transportasi Umum Bakal Beroperasi Normal, PT KCI : KRL Masih Ikuti Aturan PSBB
Bila pun memaksa tetap beroperasi, sudah pasti akan kembali dipulangkan ke wilayah asal. Itu terjadi ketika ada salah satu sopir yang tetap memaksa bus beroperasi yang kemudian diminta berputar balik oleh petugas kepolisian yang berjaga di cek poin selama pemberlakuan PSBB.
"Nah kalau sudah diperbolehkan kan enak, jangan sampai kayak dulu, pas sudah angkut penumpang, eh malah disuruh balik lagi," ungkapnya.
Sementara, pengurus PO Arimbi Suryadi berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi maupun pusat segara membuka kembali izin, yang saat ini disetop sementara karena pemberlakukan PSBB.

"Dibuka lagi, karena kita enggak ada pemasukan sama sekali, kalau ada bantaun rutin agak mending, ini tidak ada sama sekali," ungkapnya.
Suryadi merasa masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Bekasi putaran kedua membuat para sopir dan pengurus bus di Terminal Induk Kota Bekasi menjerit. Pasalnya, bantuan yang diberikan oleh Pemkot Bekasi maupun pihak terkait tak cukup untuk menghidupi sehari-hari.