MADINA – Permukiman warga di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, diterjang gelombang laut. Sejumlah rumah pun rusak, bahkan gudang pengolahan ikan nelayan porak-poranda.
"Kondisi Pantai Tabuyung terjadi abrasi, di mana air laut sudah masuk ke are pemukiman warga dan juga menghantam beberapa rumah atau gudang-gudang ikan yang ada di bibir pantai. Lokasi menjemur ikan sudah abis. Ada sekira 10 rumah warga yang roboh akibat abrasi ini," kata warga setempat Eri Kiawan (30) kepada Okezone, Jumat (8/5/2020).
Baca juga: Puluhan Rumah di Mentawai Rusak Dihantam Gelombang LautÂ
Ia menerangkan, selain rumah dan gudang ikan, pohon kelapa yang ada di bibir pantai juga banyak yang tumbang tidak kuat hantaman ombak laut dan angin kencang. Kemudian air laut juga melimpah hingga menggenangi masjid di sana.
"Lokasi masjid kami ini pun sudah tergenang air, bahkan pohon kelapa bertumbangan menimpah rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. kami sekarang sudah mengungsi menunggu angin dan ombak laut redah, sehingga kami dapat kembali ke rumah kami masing-masing," ujarnya.
Menurut Rudi, warga lainnya di sana, terjangan air laut ini sudah sering terjadi di kawasan pantai barat tersebut. Namun sampai saat ini belum ada tindakan dan upaya pemerintah daerah untuk mengantisipasinya.
Baca juga: Tinggi Gelombang Capai 2,5 Meter, Nelayan Bengkulu Nekat MelautÂ
"Kalaulah ini dibiarkan maka akan terjadi kerusakan lingkungan yang cukup parah dan keberlangsungan hidup masyarakat banyak yang akan terancam, makanya harus ada upaya penanggulangan atau upaya lain untuk mengatisipasi oleh pemerintah setempat," tuturnya.
Mereka berharap ada upaya penanggulangan seperti penanaman pohon bakau, pembuatan batu grip yang berfungsi sebagai pemecah ombak di sepanjang bibir pantai yang terhitung rawan abrasi, dan yang penting penghentian aktivitas penambang serta penebangan liar di sana.
(han)