Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Bupati Madiun Dilarang Masuk Rumah Usai Evakuasi Pasien Covid-19

Arif Wahyu Efendi , Jurnalis-Sabtu, 16 Mei 2020 |11:27 WIB
Cerita Bupati Madiun Dilarang Masuk Rumah Usai Evakuasi Pasien Covid-19
Bupati Madiun Ahmad Dawami memimpin negosiasi alot untuk mengevakuasi santri positif covid-19. (Foto: Arif Wahyu Efendi/iNews TV)
A
A
A

MADIUN – Evakuasi terhadap pasien yang dinyatakan positif terpapar corona virus disease (covid-19) oleh tim medis tak semuanya berjalan mudah. Tidak sedikit keluarga pasien yang menolak dengan beragam alasan.

Seperti terjadi di Desa Sewulan, Kecamatam Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Kamis 14 Mei. Orangtua pasien menolak proses evakuasi karena merasa anaknya sehat.

Baca juga: Bupati Madiun Hadapi Negosiasi Alot untuk Evakuasi Santri Positif Corona 

Kondisi itu membuat Bupati Madiun Ahmad Dawami turun langsung membantu tim medis untuk memberikan pemahaman kepada keluarga pasien.

Adu argumentasi antara Bupati Madiun dengan orangtua pasien berlangsung hampir satu jam. Meski berjalan alot, keluarga akhirnya mengizinkan anaknya dievakuasi untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Dolopo.

Bupati Madiun Ahmad Dawami memimpin negosiasi evakuasi pasien positif corona. (Foto: Arif Wahyu Efendi/iNews TV)

Tidak disangka, video perdebatan antara Bupati Madiun dengan orangtua pasien positif covid 19 itu viral di media sosial, hingga akhirnya sampai ke keluarga pihak Bupati.

Bupati menceritakan bahwa anak kandungnya ada yang sempat melihat video itu. Ia mengatakan sang anak sempat melarang dirinya mendekat karena khawatir membawa virus saat pulang dan masuk ke rumah.

"Ayah di situ saja, jangan mendekat. Ayah membawa virus," cerita Kaji Mbing –sapaan akrab Bupati Madiun Ahmad Dawami, Sabtu (16/5/2020).

Baca juga: Empat Santri Ponpes Al Fatah Temboro asal Madiun Positif Corona 

Mendengar perkataan sang anak, orang nomor 1 di Pemerintah Kabupaten Madiun itu tersenyum dan hanya menjawab jika dirinya sudah mandi bersih serta menjalankan protokol kesehatan.

"Sambil tersenyum ya saya jelaskan. Ayah sudah mandi, ganti baju, dan bersih semua ini. Jadi enggak apa-apa kalau ayah peluk dan sayang kamu. Saya jelaskan begitu kepada anak saya," ujarnya.

Dialog sesaat dengan anak-anak tercintanya itu membuat Kaji Mbing berpikir panjang. Tetapi bukan memikirkan dirinya, melainkan ratusan anggota Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 yang ada di wilayahnya.

Sebagai kepala daerah, ia membayangkan bagaimana kondisi serupa juga dialami anggota Gugus Tugas, khususnya tim medis, yang bersentuhan langung dengan pasien positif covid-19.

Baca juga: Cegah Corona, Kampung di Madiun Tetapkan Gerakan Wajib Pakai Masker 

"Dari pengalaman saya itu, saya membayangkan bagimana tim medis dan anggota Gugus Tugas yang lain saat di lapangan dan ketika pulang ke rumah keluarganya. Begitu berat beban psikologis yang harus dihadapi. Rasa kangen, sayang, dan khawatir berbaur jadi satu," tutur suami dari Pentalianawati tersebut penuh haru.

Maka itu, pihaknya mengimbau masyarakat bersama-sama menanggulangi persebaran virus corona. Bukan hanya oleh tim medis dan Gugus Tugas, tetapi juga peran serta masyarakat luas.

Info grafis virus corona (Covid-19). (Foto: Okezone)

Caranya tidak lain dengan menerapkan kedisiplinan, mulai rajin mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, serta menjaga jarak sosial dan fisik seperti anjuran pemerintah.

Sedangkan bagi keluarga pasien positif covid 19 diharapkan tetap mengisolasi diri di rumah dan tidak ke mana-mana. Alasanya untuk memutus penularan wabah itu karena tidak menutup kemungkinan juga sudah ikut terpapar.

Penambahan pasien positif di Kabupaten Madiun pada 15 Mei tersebut menjadi contohnya. Lima di antaranya karena tertular dari anggota keluarga yang dinyatakan positif covid-19.

Baca juga: Pemudik ke Madiun Bakal Diisolasi di Rumah Angker 

Soal kebutuhan harian keluarga yang mengisolasi diri tidak perlu khawatir karena akan dibantu pemerintah desa dan Kabupaten Madiun.

Data Pemkab Madiun menyebutkan hingga 15 Mei total jumlah pasien positif covid-19 mencapai 21 orang. Rinciannya, 5 orang di antaranya klaster tenaga pelayanan Haji Surabaya (3 sudah sembuh), 11 lainnya klaster sebuah pondok pesantren di Magetan.

Sedangkan 5 orang sisanya adalah pasien positif baru yang tertular dari klaster ponpes di Magetan yang hasil swab test-nya keluar 15 Mei.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement