PALEMBANG – Pandemi virus corona (Covid-19), menyebabkan sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Seperti yang dialami Parni, seorang kakek di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kakek berusia 70 tahun ini hidup di bawah garis kemiskinan ditambah lagi kondisi matanya yang mengalami gangguan penglihatan. Tak hanya itu, dia juga mengalami kelumpuhan serta ditinggal sanak keluarganya di gubuk berukuran 2x3 meter.
Akibat kelumpuhan dan kebutaannya tersebut, kakek Parni harus berdiam diri di pembaringan gubugnya. Bahkan untuk makan sehari-hari dia mendapatkan bantuan dan belas kasihan para tetangga sekitar.
Kisah pilu kakek Parni akhirnya sampai ke telinga Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda. Dia pun langsung mengunjungi sang kakek di gubuknya di Jalan Abi Kusno Cokro Suyoso, Lorong Paiman, Kecamatan Kertapati Palembang.
Fitrianti dan tim membawa sang kakek ke Rumah Sakit Umum Daerah Bari dan kemudian dibawa ke panti jompo untuk mendapatkan perawatan. Namun, kakek Parni menolak. Dia seperti tak ingin hidup lagi. Sempat terdengar kalimat dari mulutnya jika dia ingin disuntik mati.