MALUKU UTARA - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 membuat perekonomian warga.
Untuk itu, ia menginstruksikan jajarannya untuk memastikan warganya bisa mendapat kebutuhan pokok untuk menyambut Idul Fitri 1441 hijriyah.
"Saya perintahkan Kepala Dinas Pangan Maluku Utara agar terus menjaga ketahanan ekonomi di bidang pangan karena rakyat tidak boleh lapar, rakyat harus sehat, penuhi kebutuhan gizi yang baik sehingga daya tahan tubuh rakyat kuat melawan corona atau Covid 19," jelas pria yang akrab disapa AGK ini saat memantau kegiatan pangan murah.
Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara sendiri menggelar pangan murah di tengah pendemi wabah virus corona (Covid-19).
Kepala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara Sri Hatari menjelaskan, kegiatan pangan murah adalah Program Nasional yang dilaksanakan secara serentak oleh seluruh dinas pangan se Indonesia selama tiga hari, mulai 19-21 Mei 2020.
"Kami menggelar pangan murah dengan tetap menerapkan protokeler kesehatan, physical distancing sebagai upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19)," jelas wanita yang akrab disapa Ci Nona, Rabu (20/5/2020).
Sri Hatari melanjutkan, dalam pangan murah Provinsi Maluku Utara, ada sederet komoditi pangan utama memenuhi kebutuhan masyarakat yang dijual murah menjelang idul fitri. Di antaranya, gula pasir, bawang merah dan putih, terigu, beras dan minyak goreng.
"Selain agenda pasar pangan murah yang menjadi agenda utama, kegiatan ini juga saya jadikan sebagai instrumen simulasi kami Dinas Pangan Maluku Utara bahwa walaupun dalam situasi Covid Corona, sebenarnya kita masih bisa bangkit dan bekerja," jelasnya.
"Tentu langkah awal kami memetakan geografis wilayah kegiatan, mengetahui volume interaksi sosial, ekonomi masyarakat. Alhamdulillah berhasil dan saya sudah laporkan juga kepada Pak Gubernur Maluku Utara," jelasnya lagi.
Dalam kegiatan ini, produk pangan yang dijajakan, dijual dengan harga murah. Semisal harga bawang merah Rp 54 ribu per kilogram, bawang putih Rp 45 ribu per kilogram, beras 5 kilogram senilai Rp 50 ribu, gula 2 kilogram senilai Rp 25 ribu dan terigu Rp 9.000 per kilogram.
(Khafid Mardiyansyah)