Share

Studi Sebut Filipina Sebagai Pusat Online Eksploitasi Seksual Anak

Agregasi VOA, · Jum'at 22 Mei 2020 16:31 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 22 18 2218132 studi-sebut-filipina-sebagai-pusat-online-eksploitasi-seksual-anak-FIEif9EImA.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

WASHINGTON – Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Filipina telah menjadi pusat global eksploitasi anak di dunia maya, dan kebijakan penguncian terkait wabah virus corona kemungkinan memperparah situasi tersebut.

Sebuah studi yang dirilis International Justice Mission pada Kamis (21/5/2020) menyebutkan, kasus online eksploitasi seksual anak di Filipina meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Kasus-kasus tersebut bahkan tak jarang melibatkan orang tua yang mengorbankan anak mereka demi uang.

“Lockdown terkait pandemi Covid-19 tampaknya memperparah fenomena ini,” kata Pejabat Departemen Luar Negeri AS John Richmond sebagaimana dilansir VOA.

Richmond yang bertugas di badan yang mengawasi usaha-usaha Amerika memerangi perdagangan manusia mengatakan bahwa dalam banyak kasus, “pelakunya adalah orang tua atau keluarga dekat dari anak yang dieksploitasi”.

“Jadi perintah lockdown sama artinya dengan memenjarakan korban dengan pelaku perdagangan itu,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan tayangan kamera online ini melibatkan banyak pedofil di AS, Kanada, Eropa dan Australia. Obyeknya bahkan termasuk anak-anak yang masih tergolong bayi. Para pedofil tersebut menonton dan ikut mengarahkan adegan yang ditayangkan secara langsung dari rumah-rumah di Filipina.

Dalam kasus yang terdeteksi dari 2011 hingga 2017, sebanyak 43 anak yang menjadi korban diketahui telah dimanfaatkan pelaku perdagangan selama dua bulan hingga empat tahun. Korban rata-rata berusia 11 tahun dan yang termuda berusia kurang dari setahun.

Follow Berita Okezone di Google News

(dka)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini