SURABAYA - Kota Surabaya, Jawa Timur memasuki masa transisi menuju New Normal setelah PSSB tahap tiga berakhir pada 8 Juni 2020, tidak diperpanjang. Namun meskipun begitu pemkot Surabaya dan warganya harus menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut dilakukan supaya mata rantai penularan covid-19 atau virus corona di masyarakat bisa diputus. Sehingga jumlah warga Surabaya yang terpapar virus corona semakin sedikit tiap hari.
"Kami ucapkan terima kasih pada forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda Jatim) yang telah diberi kesempatan jalankan protokol kesehatan di samping menjalankan roda perekonomian. Kami percaya tugas ini tidak mudah, tapi terpaksa harus kami lakukan, mengingat warga kami harus melanjutkan kehidupan mereka untuk mencari nafkah," terang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Menurut Risma, dirinya sadar bahwa ini menjadi tanggung jawab yang sangat berat dan besar bagi pemkot Surabaya. Namun pemkot Surabaya dan warga Surabaya harus berkomitmen untuk tetap berusaha mencegah penularan covid-19.
Pihaknya juga akan tetap melakukan tracing untuk mengetahui siapa saja yang terpapar covid-19. Bahkan hari ini masih dilakukan rapid test oleh gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Surabaya.