Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Raja Yordania: Aneksasi Israel Tidak Dapat Diterima dan Rusak Prospek Perdamaian

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 17 Juni 2020 |10:24 WIB
Raja Yordania: Aneksasi Israel Tidak Dapat Diterima dan Rusak Prospek Perdamaian
Raja Abdullah dari Yordania. (Foto: Reuters)
A
A
A

AMMAN - Raja Yordania, Abdulah, pada Selasa (16/5/2020) memperingatkan bahwa langkah yang direncanakan Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki bulan depan akan mengancam stabilitas di Timur Tengah.

Dalam sebuah konferensi video dengan para pemimpin dan komite kongres Amerika Serikat (AS), Raja Abdullah memperingatkan bahwa “tindakan Israel sepihak untuk mencaplok tanah di Tepi Barat tidak dapat diterima dan merusak prospek untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," demikian disampaikan Istana Kerajaan Yordania dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.

BACA JUGA: Media Israel: Arab Saudi, Yordania, dan Mesir Setujui Rencana Pencaplokan Wilayah Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk memperluas kedaulatan Negara Zionis itu ke permukiman Yahudi dan Lembah Yordan di Tepi Barat, wilayah yang direbut Israel dari Yordania dalam perang Timur Tengah 1967 dan diinginkan Palestina sebagai wilayah negaranya. Pemerintah baru Netanyahu akan mulai membahas pencaplokan de facto pada 1 Juli.

Yordania, yang memiliki perbatasan terpanjang dengan Israel, adalah sekutu dekat Barat dan salah satu dari hanya dua negara Arab yang telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel.

Kepada anggota parlemen AS, Raja Abdullah mengatakan bahwa perdamaian hanya akan datang dengan penciptaan "negara Palestina yang independen, berdaulat dan layak" dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Dia juga menambahkan, Israel harus menarik diri dari wilayah yang direbutnya selama perang Arab-Israel 1967.

BACA JUGA: China Tolak Rencana Israel Caplok Bagian Tepi Barat Palestina

Para pejabat khawatir aneksasi itu akan mengubur prospek negara Palestina yang layak dan akhirnya membawa penyelesaian konflik puluhan tahun dengan mengorbankan Yordania, negara di mana banyak orang keturunan pengungsi Palestina yang keluarganya pergi setelah penciptaan Israel pada 1948.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement