SURABAYA – Pihak Rumah Sakit Islam Surabaya (RSI) Surabaya yang berada di Jalan Ahmad Yani, Wonokromo, melakukan investigasi terhadap kasus tertukarnya jenazah berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19 dengan pasien lain saat hendak dimakamkan.
Hasil sementara diketahui ada sejumlah petugas menyalahi aturan. Saat kejadian kebetulan ada dua jenazah, yang biasanya secara prosedur ditulis nama, alamat dan sebagainya ditempel di peti.
Namun penamaan malah keliru sehingga jenazah yang hendak dimakamkan ditarik kembali untuk ditukar dengan yang sebenarnya.
"Mungkin karena terburu-buru, kan saat itu hanya ada satu petugas, sedangkan petugas yang satunya PDP. Saya minta maaf pada keluarganya, sudah saya kirim teman-teman ke sana," ujar Direktur RSI Surabaya dr Samsul Arifin, Kamis (25/6/2020).
Ia pun akan memberika sanksi kepada semua petugas yang bersalah. Sanksi yang diberikan sesuai dengan aturan Rumah Sakit Islam Surabaya.
Baca Juga: Kasus Jenazah PDP Covid-19 Tertukar Berbuntut Panjang
"Kita sudah beri peringatan karena menyalahi prosedur yang berjalan. Pasti ada sanksi sesuai aturan yang ada di RSI," ucap Samsul.
Sebelumnya beredar video di Group WA yang memperlihatkan ada lima petugas memakai APD lengkap mengeluarkan peti jenazah dari mobil ambulance menuju pemakaman. Namun petugas kembali mengangkat peti jenazah yang dibungkus dengan plastik ini ke dalam ambulance.
Informasi yang dihimpun, video berdurasi 1 menit 39 detik itu terjadi di kawasan Jambangan, Kota Surabaya, Jatim. Dalam video juga terdengar suara tangisan dari keluarga almarhum. Setelah ditelusuri ternyata jenazah yang akan dikubur tertukar.
Di mana jenazah di kawasan Jambangan seharusnya berjenis kelamin laki-laki. Namun jenazah yang ada dalam peti, dan akan dimakamkan dengan protokol Covid-19 berjenis kelamin perempuan. Sejatinya jenazah perempuan itu merupakan warga Wonocolo, Surabaya.
Baca Juga: Pemakaman dengan Protokol Covid-19 Telah Disiapkan, Jenazahnya Malah Tertukar
Salah satu keluarga almarhum, Amir Mahmud (53) saat dikonfirmasi menyatakan, dirinya dan warga mengetahui jenazah tertukar ketika membaca surat yang diberikan petugas dari rumah sakit. Sebab dalam surat itu nama dan jenis kelamin tidak sesuai dengan almarhum.
"Di peti jenazah tertera nama perempuan. Saya kaget karena nama dan jenis kelamin tidak sesuai dengan almarhum," ucap Amir Mahmud, Rabu 24 Juni 2020.
(Abu Sahma Pane)