Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angka Penularan Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi, Penerapan New Normal Ditunda?

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 30 Juni 2020 |09:57 WIB
Angka Penularan Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi, Penerapan New Normal Ditunda?
Ilustrasi new normal (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, setelah masa transisi fase I berakhir, Jakarta belum bisa memasuki fase normal baru (new normal). Alasannya, kata dia, kasus baru yang bertambah tiap harinya masih banyak.

"Jadi DKI pertambahan kasus barunya itu sekitar 100 sehari. Ini menunjukkan kasusnya masih banyak. Harusnya tidak new normal," kata Miko kepada Okezone, Selasa (30/6/2020).

Miko menjelaskan, saat ini Jakarta masih mencatat penambahan kasus penyebaran corona sekira 100 kasus per harinya. Bahkan, lanjut dia, ada 800 kasus yang terus bertambah setiap pekannya selama transisi PSBB.

"Per minggunya kasus maksimal di DKI itu 800, pada waktu pemeriksaan 10.000 spesimen di Indonesia, sekarang sudah 20.000, kemudian sekarang tetap saja kasus seminggunya," ujarnya.

Menurut dia, angka penularan corona di Ibu Kota masih banyak. Selain itu, angka positivity rate atau rasio kasus baru masih berkisar 5%.

"Dulu memang tinggi sekali, 9 persen, 7 persen, kemudian turun memang sekarang turun, tapi masih di atas 5 persen, ada 5,4 persen, ada pernah turun 4,8 persen. Jadi menurut saya positivity rate-nya masih sekitar 5 persen. Itu masih tinggi. Lihat saja di webnya DKI," jelasnya.

Seperti diketahui, masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase I di Jakarta akan berakhir pada Kamis 2 Juli 2020 mendatang.

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement