JAMBI – Setelah sebelumnya memberlakukan relaksasi ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan untuk memulihkan perekonomian, kini Pemerintah Kota Jambi melakukan hal serupa di sektor pendidikan.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan relaksasi dilakukan berdasarkan usulan para kepala sekolah mengingat selama dua bulan terakhir proses belajar mengajar secara daring tidak dapat diikuti semua siswa.
Terdapat hampir 500 anak tingkat SMP yang tidak dapat belajar secara daring karena tidak memiliki fasilitas seperti smartphone atau laptop.
“Pertanyaannya apakah akan kita biarkan saja? Tidak, maka atas dasar itulah satuan pendidikan SD-SMP mengusulkan untuk diberikan kesempatan kegiatan pendidikan offline. Satgas Covid-19 Kota Jambi memutuskan untuk uji coba (Senin 13 Juli 2020) dan ini tidak boleh dipaksakan. Yang belum siap tidak apa-apa,” ujar Fasha kemarin.
Dia menambahkan pada tahun ajaran baru yang dilaksanakan 13 Juli mendatang, proses belajar mengajar akan dilakukan secara offline maksimal 3 jam per hari.
Baca Juga: 13 Juli Tahun Ajaran Baru, Pemkot Bogor Belum Izinkan KBM Tatap Muka
Hal sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Jambi Nomor 245 tahun 2020 tentang penetapan pelaksanaan relaksasi di bidang pendidikan pada Tahun Ajaran 2020/2021.
Fasha menjelaskan, jadwal pembelajaran diatur sedemikian rupa agar mengurangi waktu bertemu antar siswa. Untuk jadwal tersebut, di antaranya kelas VI SD masuk pukul 07.15 WIN lalu pulang pukul 10.15 WIB.
Kelas V SD masuk pukul 08.15 WIB lalu pulang 11.15 WIB, dan kelas IV SD masuk pukul 09.15 WIB pulang pukul 12.15 WIB.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Pemprov DKI Luncurkan Portal Siap Belajar Optimalkan PJJ
Kemudian kelas IX SMP masuk pukul 07.15 WIB pulang pukul 08.15 WIB, kelas VIII masuk pukul 08.15 WIB pulang pukul 11.15 WIB, dan kelas VII masuk pukul 09.15 WIB pulang pukul 12.15 WIB.
"Siswa diharapkan diantar jemput oleh orangtua, tidak ada jam istirahat. Bawa bekal dari rumah, karena kantin belum boleh dibuka,” ujar Fasha.