Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kawanan Kera Ekor Panjang Serbu Jalur Alas Roban

Suryono Sukarno , Jurnalis-Selasa, 14 Juli 2020 |16:16 WIB
Kawanan Kera Ekor Panjang Serbu Jalur Alas Roban
Kawanan kera ekor panjang turun ke jalan di Alas Roban/Foto: Suryono Sukarno-iNews
A
A
A

BATANG - Kawanan kera ekor panjang turun ke jalur Pantura Tengah Alas Roban, Batang. Kera yang berkeliaran, tepatnya di Jalan Poncowati ini diduga karena kehabisan bahan makanan.

Fenomena ini menjadi hiburan para sopir yang tengah melintas di jalan Daendels tersebut. Ada beberapa pengendara yang melempar makanan ke arah kera tersebut.

Para sopir merasa terhibur dan berhenti sejenak untuk memberi makanan kepada kera tersebut. Saat mekanan dilempar, ratusan kera yang biasanya bergelantungan di pohon jati langsung ikut berkerumun.

Hutan jati Alas Roban Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dikenal angker lantaran menyimpan sejuta cerita mistis. Di balik rimbunya pepohonan yang termasuk kawasan hutan lindung jalur Pantura Tengah tersebut ternyata masih banyak dihuni hewan liar.

Kera ke jalan

Sebenarnya, keberadaan kera tersebut sudah lama dan tidak mengganggu para pengguna jalan. Saat kendaraan melintas, kawanan kera langsung lari ke pinggi jalan.

Kera kelaparan tersebut sengaja pada berdiri di pinggir jalan dan sesekali duduk di badan jalan. Para pengguna jalan harus melambatkan laju kendaraanya.

Selain itu, ada juga jenis lutung, hewan berkaki empat serta hewan liar lainnya. Sempat menghilang akibat pemburuan liar, kini hewan liat tersebut mulai muncul kembali.

Sejak dibukanya jalur Lingkar Utara dan Selatan serta tol, kondisi jalan tengah dengan medan berkelok tersebut sepi. Volume kendaraan yang melintas berkurang drastis.

Bupati Batang Wihaji akan meninjau langsung ke lokasi dalam waktu dekat ini. Tidak tertutup kemungkinan jalan nasional yang syarat dengan cerita sejarah tersebut akan dijadikan destinasi wisata baru.

Yang pertama baru dapat info ada beberapa kera yang turun ke jalan. Saya akan melihat langsung, apakah mengganggu atau tidak. Kemudian, ada potensi lain yang bisa dikembangkan," kata Wihaji, Selasa (14/7/2020).

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement