LUWU UTARA – Wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan masih lumpuh akibat diterjang banjir bandang. Lumpur dengan ketinggian mencapai 3 meter masih menutupi rumah warga, sementara aliran air sungai belum memperlihatkan tanda-tanda surut.
Dari pantauan pada Rabu (15/7/2020) pagi, ribuan rumah warga masih tertimbun material lumpur dengan ketinggian di atas 3 meter. Akses jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan sejumlah provinsi di pulau Sulawesi juga masih lumpuh.
Baca Juga: Banjir Bandang Luwu Utara, 10 Orang Ditemukan Meninggal
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terpaksa bekerja siang malam demi membantu warga mengevakuasi barang berharga milik warga serta melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.
Banjir bandang yang terjadi juga menghanyutkan sejumlah rumah hingga membuat para korban kehilangan tempat tinggal.
Saat ini, belum ada data resmi jumlah rumah yang hanyut terbawa banjir bandang. Pemerintah setempat terus melakukan pendataan dan fokus menyuplai kebutuhan logistik khususnya bagi pengungsi yang menumpang di rumah-rumah warga yang berada di dataran tinggi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari mengatakan jumlah korban akibat banjir sebanyak 66 orang, dengan rincian sakit 10 orang, meninggal dunia 10 orang, dan dalam pencarian 46 orang.
Baca Juga: Banjir Luwu Utara, Gubernur Sulsel Minta Makanan dan Air Bersih untuk Korban Tercukupi
(Ari)