SEOUL – Warga Korea Utara telah disarankan untuk mengonsumsi terrapin atau kura-kura air tawar untuk mengatasi kelangkaan makanan yang terjadi di negara itu.
Korea Utara telah berada di ambang bencana kelaparan karena berbagai sanksi terkait program nuklirnya, dan wabah virus corona memaksa Pyongyang menutup perbatasan dengan China, yang semakin memperburuk keadaan.
Kondisi itu membuat warga Korea Utara semakin terjerumus ke dalam kemiskinan, dengan banyak dari mereka yang mengandalkan pemberian dari pemerintah.
BACA JUGA: PBB: Korea Utara Sengaja Buat Rakyatnya Kelaparan
Dalam upaya untuk membantu warganya mencegah rasa lapar mereka, situs web pemerintah Naenara telah menyarankan orang-orang untuk makan terrapin.
"Sejak dulu, terrapin telah digunakan dalam membuat masakan haute karena rasanya yang enak dan komponen nutrisi yang berlimpah," kata situs web itu sebagaimana dilaporkan The Sun.
"Ini memiliki berbagai komponen nutrisi penting termasuk protein, asam amino esensial dan vitamin yang berkhasiat untuk menyembuhkan hepatitis, hipertensi dan penyakit lainnya.
Terrapin. (Reuters)
"Darah, cangkang, dan tulangnya banyak digunakan sebagai bahan obat Koryo.
"Secara khusus, darahnya berkhasiat untuk diabetes dan anak-anak yang lemah."
Dianjurkan agar terrapin disajikan mentah atau dibuat menjadi kaldu, semur atau bubur.
Pada 2016, sanksi-sanksi PBB diberlakukan, menghalangi hampir semua rute perdagangannya selain dari yang dengan China.
Sebelum pandemi perdagangan Tiongkok dengan Korea Utara menyumbang 95% dari semua perdagangan global dengan negara itu. Namun, pada Maret dan April tahun ini perdagangan Tiongkok-Korea Utara turun 90% setelah perbatasan ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona.
BACA JUGA: Dilanda Kelaparan, Korut Dorong Rakyat Konsumsi Daging Anjing
Banyak kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, tepung dan beras belum dapat mengalir ke Korea Utara
Ekonomi Korea Utara mengalami salah satu tahun terburuk dalam sejarah baru-baru ini.