NTT - Pemerintah Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan 60 hektar ladang yang ditanami tanaman palawija seperti jagung, padi, dan sayuran milik oleh warga telah rusak diserang belalang kembara atau locusta migratorai.
“Kepala desanya telah memberikan laporan dengan juga didampingi oleh petugas dari dinas, karena mereka yang turun langsung di lapangan untuk mendata. Totalnya 60 hektar tanaman jagung, padi, dan sayuran yang rusak diserang belalang kembara,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumba Timur, Oktavianus Mbaku Muku, Selasa (28/07/2020).
Tak hanya itu, Oktavianus juga menjelaskan petugas telah berhasil mengendalikan serangan belalang itu, yakni dihalau oleh warga dan petugas menggunakan pestisida.
“Warga bersama petugas dari Brigade Pembasmi Belalang, yang walau dengan personil dan armada yang terbatas berupaya menghalau dan menyemprot belalang,” timpalnya.
Baca Juga: Serbuan Belalang Kembara Ancam Keselamatan Penerbangan di NTT
Adapun lahan pertanian milik warga yang menjadi sasaran empuk serangan hama belalang itu yakni di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kambaniru, yang merupakan sungai terbesar di Pulau Sumba itu.
Sebelumnya Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora menjelaskan, serangan hama belalang itu tela dilaporkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
“Kami sudah laporkan juga ke Dinas Pertanian Provinsi NTT. Apalagi dinas telah pula memberikan bantuan berupa pestisida untuk mengendalikan hama belalang yang kini telah menyerang delapan kecamatan,” tandas Gidion.
(Abu Sahma Pane)