BOLSEL - Banjir yang kembali menggenang Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara. mengakibatkan 1.705 kepala keluarga harus mengungsi.
Mereka yang terdampak banjir yakni Kecamatan Bolaang Uki dan Helumo, sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Tomini. Masyarakat yang terdampak kini telah mengungsi ke balai desa dan sebagian ke rumah penduduk lainnya yang tidak terdampak banjir bandang.
"Data yang ada tersebut belum bersifat final sebab di beberapa tempat Tim terkendala akses telekomunikasi (gangguan sinyal), dan akses jalan darat terputus akibat jembatan putus dan longsoran," ujar Kepala BPBD Bolsel Daanan Mokodompit, Minggu (2/8/2020).
Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana bekerja sama dengan instansi terkait dan stakeholder penanggulangan bencana melaksanakan kajian cepat terkait banjr dan melaksanakan penanganan tanggap darurat bencana.
Selain melaksanakan kajian, BPBD juga mempersiapkan dan menyediakan lokasi dan tempat pengungsian, membuka dapur umum lapangan, melaksanakan pelayanan kesehatan, mempersiapkan logistik/kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, bahan makanan pokok, air bersih, serta kebutuhan pakaian.
"Alat Berat juga sudah diarahkan ke lokasi longsor dan banjir bandang. Kami juga Berkoordinasi dengan TNI/Polri terkait Keamanan dan ketertiban pelaksanaan tanggap darurat bencana, berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat terkait penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor serta pengerahan sumber daya manusia oleh Instansi BPBD, dinas sosial, relawan BPBD, Tim SAR, Tagana, dan PMI Kab. Bolsel serta stakeholder penanggulangan bencana untuk percepatan penanganan tanggap darurat bencana di Kabupaten Bolsel," kata Daanan Mokodompit.
Baca Juga : Viral Pemudik Makan Bersama di Bahu Jalan Tol Cipali
Baca Juga : Libur Idul Adha, Kota Tua Sepi Pengunjung
Dari data sementara yang dapat dihimpun oleh Tim BPBD, Relawan BPBD dan Stakeholder lainnya serta dibantu oleh Pemerintah Desa setempat bahwa dampak Bencana Banjir dan Banjir Bandang di 3 Wilayah Kecamatan, yakni
1. 1 Unit Jembatan Rusak (Terputus)
2. 93 Unit Rumah Masyarakat Rusak/Hanyut, yaitu:
1). 29 Unit Hanyut
2). 64 Rusak Berat
3. Longsor di Ruas Jalan di Desa Dodepo dengan panjang sekitar 5 Meter.
"Wilayah dan jumlah masyarakat yang terdampak banjir dan banjir bandang adalah tiga kecamatan, 11 Desa dan 1.705 Kepala Keluarga terdampak," pungkas Daanan.