HONG KONG - Pencuri yang nekat di menggondol koleksi prangko dan kaligrafi senilai HKD4 miliar (sekira Rp7,6 triliun) dalam sebuah pencurian siang hari, demikian diungkap sumber kepolisian Hong Kong.
Menurut keterangan seorang sumber kepada AFP, pencuri menyatroni sebuah apartemen milik kolektor China Fu Chunxiao di Distrik Kowloon yang ramai pada Rabu (15/9/2020), dan hanya membutuhkan dua jam untuk membawa pergi koleksi berharga itu.
Fu sendiri mengatakan barang-barang yang diambil dari apartemennya "sangat berharga" dan saat ini pikirannya sedang kalut karena pencurian itu.
BACA JUGA: Dianggap Jadi Penyebab Kelaparan, Mao Zedong Musnahkan Ratusan Juta Burung Gereja
"Saya mendapat pukulan besar dan saya merasa sangat sedih," kata Fu kepada South China Morning Post dari rumahnya di China daratan.
"Barang-barang yang hilang memang tidak ternilai harganya, tapi saya tidak bisa mengatakan secara rinci barang apa yang sekarang ini, karena pikiran saya sedang berpacu.
BACA JUGA: Menangi Perang Sipil, Mao Zedong Umumkan Pembentukan Republik Rakyat China
Menurut sumber polisi, Fu mengatakan kepada penyelidik bahwa sekitar HKD4 miliar barang berharga telah diambil dari flatnya di Nathan Road di Yau Ma Tei, setelah dia diberitahu tentang pembobolan itu oleh polisi.

Prangko langka China senilai Rp30,2 miliar. (handout)
Di antara koleksi yang konon diambil, yang paling berharga adalah puisi kaligrafi setinggi dua meter karya mantan pemimpin China Mao Zedong, yang diyakini diperkirakan bernilai HKD2 miliar.
Barang curian lainnya adalah perangko China dengan kata-kata: "Seluruh negeri berwarna merah". Barang filateli langka itu dirilis pada 1968, dan satu dari sembilan yang diyakini tersisa dilelang seharga 13,8 juta yuan (sekira Rp30,2 miliar) pada 2018, menjadikannya salah satu prangko termahal di dunia pada saat itu.