Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pidato Berbahasa Indonesia, Presiden Jokowi Sampaikan 3 Pokok Pikiran di Sidang Umum PBB

Fahreza Rizky , Jurnalis-Rabu, 23 September 2020 |08:10 WIB
Pidato Berbahasa Indonesia, Presiden Jokowi Sampaikan 3 Pokok Pikiran di Sidang Umum PBB
Presiden Jokowi sampaikan pidato di Sidang Umum PBB, secara virtual. (Foto : Biro Pres Sekretariat Presiden/Lukas)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Joko Widodo berpidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual, Rabu (23/9/2020). Dalam pidato menggunakan bahasa Indonesia itu, Kepala Negara menyampaikan tiga pokok pemikiran terkait kondisi global terkini.

"Yang Mulia, melihat situasi dunia sekarang ini izinkan saya menyampaikan beberapa pemikiran. Pertama, PBB harus senantiasa berbenah diri, melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi," ucap Jokowi.

Ia meminta PBB membuktikan bahwa kerja sama internasional di tengah krisis Covid-19 dapat berjalan sehingga solidaritas kemanusiaan dapat terwujud. "PBB harus dapat membuktian bahwa multilateralism delivered, termasuk saat terjadinya krisis," ujarnya.

Selain itu, Jokowi meminta PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menjawab tantangan global. Semua negara yang tergabung dalam organisasi ini memiliki tanggung jawab untuk memperkuat PBB agar tetap relevan dan kontributif terhadap persoalan dunia.

"PBB bukanlah sekedar sebuah gedung di Kota New York, tapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus. Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan," tutur dia.

Kedua, lanjut Jokowi, kepemimpinan kolektif dunia harus diperkuat, kendati masing-masing negara selalu memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Namun, ia mengingatkan agar tiap negara punya tanggung jawab untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia sehingga kesejahteraan bisa diraih.

"Kedua, collective global leadership harus diperkuat," tukasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement