JAKARTA - Menjelang peringatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S PKI, polemik pemuturan film gerakan tersebut masih terus menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Apalagi Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait gejala, gelagat, dan fakta kebangkitan neokomunisme dan/atau PKI Gaya Baru.
Terkait hal tersebut, Ketua DPP Partai Gerindra, Vasco Ruseimy menilai, peristiwa G30S/PKI adalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Menurutnya seluruh masyarakat terutama generasi muda tidak boleh melupakan sejarah tersebut.
“Kejadian mencekam Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) tahun 65 enggak boleh dilupakan begitu saja, rakyat harus terus mengingat sejarah kekejaman PKI khususnya para generasi muda,” ujar Vasco dalam keterangannya, Jumat (25/9/2020).
Diketahui, film G30SPKI adalah wajib diputar di TVRI pada masa orde baru. Film lebih dari empat jam itu salah satunya tentang pembunuhan terhadap enam jenderal dan satu perwira. Mereka adalah Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Mayjen (Anumerta) Donald Ifak Panjaitan, Letjen (Anumerta) MT Haryono, Letjen (Anumerta) Siswono Parman, Letjen (Anumerta) Suprapto, Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, serta Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean.