Bahkan sekitar jam 23.30 atau stengah 12 malam salah satu kawannya menemukan penampakan jari manusia. Kemudian melaporkan tentara terkait penemuan tersebut.
Yusuf bersama tujuh temannya kemudian pada pukul stengah satu dini hari diminta berisitirahat oleh tentara. Mereka dibawa ke sebuah rumah untuk makan dan diberikan kopi.
“Makan nasi basi sambil ngobrol dikasih kopi, dikasih makan tapi nasi udah basi,” paparnya.
Hingga mereka tak tahu bahwa yang mereka galih adalah tempat pembuangan tujuh jendral oleh keganasan PKI. Yusuf hanya ingat ada kejadian menarik, disaat disana salah satu dari temen Yusuf kesurupan. Kawan Yusuf yang bernama Pane terus menangis.
(Fahmi Firdaus )