JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo memaparkan empat klaster ancaman bencana yang terjadi di Indonesia, antara lain mencakup geologi-vulkanologi, hidrometeorologi basah dan kering, serta bencana nonalam seperti pandemi corona.
"Bencana ini kan kita kategorikan paling tidak ada empat klaster. Ancaman pertama adalah bencana alam klaster geologi dan vulkanologi, berupa gempa bumi dan letusan gunung api," ujar Doni selepas rapat terbatas dengan Presiden Jokowi bertajuk "Persiapan penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR)" secara virtual, Kamis (15/10/2020).
Kemudian klaster ancaman hidrometeorologi kering seperti kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Doni menuturkan Indonesia sudah berhasil menekan luas tanah yang terbakar pada 2019. "Ini peran serta seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemda, provinsi, dan relawan serta TNI Polri di daerah," tuturnya.
Sementara itu, lanjut Doni, klaster ancaman bencana ketiga yakni hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, abrasi pantai, dan lain sebagainya. "Dan ini terjadi setiap tahun. Dan korbannya sangat besar," jelasnya.
Lalu, klaster ancaman keempat yakni bencana nonalam seperti pandemi corona. Menurut Doni Indonesia akan berkoordinasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membahas studi kasus Covid-19 di berbagai negara dalam acara GPDRR pada 2022 mendatang. Indonesia menjadi tuan rumah dalam forum internasional tersebut.