JAKARTA -Pandemi Covid-19 yang kini sedang terjadi nampaknya menjadi hal yang mengejutkan untuk negara-negara di belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Implikasi Kebijakan Covid-19 dalam Konteks Ketahanan Nasional sebagai fenomena otentik di abad ke-21 dengan skala dan cakupannya.
Dampak pandemi di seluruh dunia membuat dunia kini menjadi semakin sulit untuk menyesuaikan diri, dan membawa dunia menuju krisis multi-dimensi. Pemerintah diharuskan melakukan yang terbaik untuk lebih mempersiapkan diri tidak hanya untuk menaklukkan pandemi, tetapi juga untuk memperbaiki kerusakan, dan yang lebih penting dapat memprediksi munculnya kenaikan angka Covid-19 di masa mendatang. Oleh karena itu, ketahanan nasional dan strategi nasional harus diperkuat sagar mampu mengantisipasi yang terburuk.
Penyebarannya yang begitu cepat, fenomena wabah ini telah membuat tatanan dunia berjalan dengan transformasi yang signifikan, baik dalam hal mengubah sikap negara terhadapnya mitigasi dan mobilisasi keputusan bersama organisasi internasional.

Melatar belakangi tentang kondisi dunia yang kini sedang menghadapi perubahan drastis karena wabah Covid-19, Lemhannas menginisiasi menggelar acara Jakarta Geopolitical Forum dengan mengusung tema "Geopolitical Landscape in the Covid-19 Era". JGF yang rencananya berlangsung secara virtual ke berbagai negara, dari iNews Tower lantai 3 pada tanggal 21 Oktober mendatang, dihadiri para pakar geopolitik dunia dibidangnya.
Sejumlah tokoh dari Indonesia dan berbagai Negara tampil menjadi pembicara, antara lain, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Gubernur Lemgannas RI, Retno L.P. Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Mark Wilson, Janes Threat Intelligence Consultant dan Judith Jacob, Analis Keamanan, London School of Economics., Prof. Dr. Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia Kesebelas (2009-2014) dan masih banyak lagi tokoh-tokoh penting dunia.