Padahal, sambung Buchori bila pembangunan Jembatan Suroboyo dikerakan dengan tepat dan terencana, jika dipakai untuk kensejahterakan rakyat Surabaya akan sangat bagus. Manfaatnya langsung terasa oleh rakyat yang membutuhkan.
Tidak berhenti disitu, Terminal Kedung Cowek yang kondisinya sudah sekian tahun mangkrak, padahal pembangunannya menyedot APBD Kota Surabaya hingga puluhan miliar, namun lagi-lagi tidak memberikan dampak ekonomi pada masyarakat.
"Sentra Ikan Bulak juga menjadi deretan proyek gagal Pemkot Surabaya, sedikit sekali manfaatnya, modal yang dikeluarkan tidak sesuai dengan manfaat yang dirasakan warga. Adalagi cable car yang 800 meter di Tambak Wedi, mangkrak juga, Kalimas juga bangun rumah pompa saja nggak selesai-selesai, banyak sekali proyek Pemkot itu yang manfaatnya nggak dirasakan masyarakat," jelasnya.
Buchori menegaskan, ironis yang terjadi selama ini Pemkot Surabaya asal membangun dan DPRD Surabaya sebagai fungsi kontrol pemkot, terutama Komisi C yang membidangi pembangunan tidak pernah diajak diskusi untuk memberi masukan dalam setiap proyek pembangunan.
Hingga berita ini diturunkan, Okezone.com masih berupaya mengkonfirmasi kebeneran informasi tersebut melalui sambungan telepon atau pesan singat ke pihak Pemkot Surabaya sebagai bentuk perimbangan, namun belum ada respon.
(Amril Amarullah (Okezone))