JAKARTA – Pemerintah menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak pandemi Covid-19. Realisasi anggaran pada program ini sudah hampir mendekati target 100 persen.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengatakan, program khusus seperti bansos sembako untuk warga terdampak Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan selesai pada Desember 2020. "Saat ini realisasinya 82,59% atau nominalnya Rp5,65 triliun," ucap Juliari saat jumpa pers di Kantor Presiden secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Sementara itu, kata Juliari, penyaluran bansos tunai masih berjalan hingga Desember 2020. Adapun realisasinya sebesar Rp25,8 triliun dari total anggaran Rp32,4 triliun. "Insya Allah ini tidak akan menemukan kendala untuk penyerapan 100 persen," ujarnya.
Kemudian, bansos tunai bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sembako non-Program Keluarga Harapan (PKH), totalnya senilai Rp4,5 triliun dan sifatnya ditransfer langsung ke rekening penerima melalui bank Himbara.
"Terakhir bansos tunai bagi KPM sembako non-PKH adalah Rp4,5 triliun, karena ini sifatnya ditransfer langsung ke rekening KPM seluruhnya ada di bank Himbara, seluruhnya sudah dieksekusi September yang lalu," kata Juliari.
Untuk program reguler seperti PKH, Juliari mengatakan KPM-nya sudah mencapai target. Sedangkan untuk program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) target penerimanya sudah diperluas menjadi 20 juta.
"Jadi dari 15,2 juta keluarga penerima manfaat menjadi 20 juta, jadi ada kenaikan 4,8 juta keluarga penerima manfaat. Dapat kami sampaikan dalam kesempatan ini memang baru tercapai 20 juta itu di bulan September," jelasnya.
Pada program lain yang sifatnya khusus seperti bansos sembako untuk warga terdampak corona di Jabodetabek, target penerima manfaatnya sebanyak 1,9 juta. Kemudian bansos tunai di non-Jabodetabek penerimanya 9 juta.