3. Sir Thomas Stamford Raffles
Raffles berlabuh di Bengkulu, pada Kamis 19 Maret 1818. Dia menjadi Lieutenant Governor Fort Marlborough. Selama kepemimpinannya sampai dengan tahun 1824 terjadi beberapa perubahan penting terhadap Fort Marlborough dan Bengkulu.
Perhatian utama Raffles adalah kondisi pemerintahan di Bencoolen. Dia menyusun perjanjian baru dengan penguasa lokal.
Perjanjian ini meliputi semua perjanjian sebelumnya dibatalkan, kewenangan diberikan kepada Inggris (company) untuk mengelola wilayah menurut kesetaraan, keadilan dan kebijakan yang tepat, terakhir kebebasan budidaya lada bagi penduduk.
''Raffles juga menambahkan peraturan yang melarang penduduk lokal untuk membawa keris atau senjata lainna di wilayah ''kota'' Marlborough untuk antisipasi keamanan,'' sampai Yanto.
4. Duka Raffles di Bencoolen
Tahun 1820-an, epidemi menghampiri Bencoolen termasuk keluarga Raffles. Leopold Stamford (3), anak kedua Raffles meninggal pada 1821. Setahun kemudian Stamford Marsden (2) anak ketiga yang lahir di Bengkulu meninggal karena radang usus.
Beberapa hari kemudian, anak pertama Raffles, Charlotte (4) juga meninggal karena penyakit yang sama pada Senin 14 Januari 1822. Terakhir, anak kelima Raffles mengikuti jejak kematian saudaranya, meninggal pada 18 November 1823.
''Semua anak-anak Raffles yang meninggal dimakamkan di Bencoolen (Bengkulu),'' jelas Yanto.
(Qur'anul Hidayat)