JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan dana Rp1 miliar untuk penanganan erupsi Gunung Merapi, yang saat ini masih ditetapkan dalam Level III atau Siaga sejak Kamis (5/11/2020). Adapun bantuan tersebut diberikan kepada tiap-tiap wilayah administrasi yang masuk dalam zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi.
"Kami hari ini akan memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar kepada setiap kabupaten. Di sini terdapat satu kabupaten dari DI Yogyakarta, yaitu Kabupaten Sleman, lantas sisanya tiga kabupaten dari Provinsi Jawa Tengah,” kata Kepala BNPB Doni Monardo saat melakukan kunjungan kerja di wilayah KRB di Yogyakarta, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).
Pada hari pertama kunjungan kerja ke wilayah KRB Gunung Merapi, Doni telah menyerahkan bantuan Rp1 miliar masing-masing kepada dua kabupaten, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten.
Bantuan yang pertama diberikan Doni Monardo kepada Pemerintah Kabupaten Klaten, melalui Pjs. Bupati Klaten, Sujarwanto saat meninjau lokasi pengungsian sementara di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.
Kemudian bantuan kedua diserahkan Kepala BNPB saat meninjau lokasi pengungsian warga kepada Pemerintah Kabupaten Sleman di Desa Glagaharjo, Sleman, DI Yogyakarta.
Selanjutnya untuk wilayah lain, Doni akan memberikan bantuan tersebut pada Jumat (20/11) sekaligus meninjau pengungsian di Boyolali dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selain bantuan tersebut, BNPB memberikan dukungan bagi penanganan para pengungsi dalam kaitannya penegakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi yang menjadi tempat pengungsian sementara.
Adapun rinciannya adalah satu unit mesin antigen, 15.000 catridge antigen, 200.000 masker kain, 250 jerigen hand sanitizer masing-masing 4 liter kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah masing-masing.
Dengan bantuan tersebut, Doni meminta agar keselamatan dan kesehatan di tiap-tiap lokasi pengungsian dapat menjadi prioritas utama. Dia tidak ingin kemudian muncul klaster pengungsian Gunung Merapi, hanya karena para pengungsi abai terhadap protokol kesehatan.
"Maka yang menjadi prioritas adalah mengikuti sistem pengungsian berbasis kepada protokol kesehatan,” pinta Doni.