Baca Juga : Buya Syafii Maarif: Mendewa-dewakan Keturunan Nabi Adalah Perbudakan Spiritual
Namun, kata Abu Thoriq, pihaknya masih melihat kondisi dan situasi yang ada di tiap daerah yang bakal didatangi untuk melaksanakan safari dakwah.
"Lihat kondisi yang paling pantas, paling rapi. Dalam dakwa dan tablihg itu, kita mau belajar menjadi rahmatan lil alamin. Sementara fitnahnya luar biasa. Karena Islam itu rahmatan lil alamin itu mutlak, tapi melihat kondisi saat ini harus hati-hati," tuturnya.
(Angkasa Yudhistira)